Minggu, 21 Juni 2015

DETIK DETIK DI TUGU PROKLAMASI KORPS NASIONAL MENWA INDONESIA

Bertempat di Tugu Proklamasi Jakarta, hari minggu tgl 2 juni 2013 telah dilaksanakan upacara penyerahan dhuaja atau bendera lambang tentara pelajar kepada Korps Nasional Menwa Indonesia. Tadinya dhuaja itu akan diserahkan langsung oleh ketua  Keluarga Besar Pelajar Pejuang Kemerdekaan (PKB-PPK) yang juga sesepuh dan tokoh Jawa Barat, Bpk Solihin GP atau mang Ihin, tetapi kabarnya karena beliau agak kurang sehat, maka diwakili oleh Sekjen nya yaitu Comodor (purn) A Andoko.PKB-PPK sendiri  merupakan wadah berhimpunnya 22 rumpun Tentara Pelajar


Dimulai pada pukul 10.00 WIB dan diikuti oleh  Korps Nasioanal Menwa Indonesia dengan sekitar 300 orang pasukan dan sejumlah undangan, upacara diawali dengan laporan perwira upacara kepada inspektur Upacara, dan dilanjutkan dengan upacara yang dipimpin ole Comodor (purn)  A Andoko yang walaupun sudah sepuh tapi masih tetap gagah dan kuat memimpin upacara ditengah teriknya panas matahari.

Dalam sambutannya , Comodor (purn) A Andoko menyampaikan alasan kenapa Dhuaja ini diwariskan kepada Korps Menwa, yaitu karena para pejuang ini menilai Korps Menwa lah yang bisa meneruskan perjuangan membela NKRI dari kalangan mahasiswa dan alumni nya serta hal ini bentuk kepercayaan dan pewarisan dari para Tentara Pelajar kepada Korps Menwa untuk meneruskan dan menyebarluaskan nilai-nilai juang 45 dan nilai-nilai juang Tentara Pelajar kepada segenap Bangsa Indonesia.
“Dalam Dhuaja ini tertulis Prayuda Gavisti Patyodana yang artinya bangsa yang berjuang pantang menyerah. Ini menjadi landasan kita semua untuk tidak pernah berhenti berjuang menegakkan cita-cita kemerdekaan seperti termaktub dalam pembukaan UUD 1945,” kata Andoko.
Pertanyaanya, lanjut Andoko, kenapa mesti diserahkan pada Korps Nasional Menwa Indonesia. Karena, lanjutnya, Korps Menwa adalah organisasi yang punya karakter dan ideologi sama dengan PKB-PPK. “Terlihat dari semboyan mereka: Widya Castrena Dharma Sidda yang maknanya penyempurnaan pengabdian melalui ilmu pengetahuan dan olah keprajuritan,” katanya.
Selanjutnya, menurut Comodor (purn) A Andoko,  “Saya lebih optimis menatap masa depan bangsa karena PKB-PPK tidak lagi sendirian dalam berjuang, kami punya mitra strategis, punya anak ideologis yang akan melanjutkan perjuangan tentara pelajar,” ujarnya.
Setelah selesai upacara dilanjutkan dengan rama tamah dan foto bersama dengan seluruh peserta upacara dan para undangan serta para veteran pejuang kemerdekaan, dan merupakan kebanggan bagi para anggota Menwa yang hadir bisa berinteraksi langsung dengan para pelaku sejarah mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Budiono Kartoadiprojo yang juga Pemred Majalah GATRA , selaku Ketua Korps Menwa Indonesia mengatakan , Korps Menwa Indonesia siap menerima warisan nilai2 kejuangan tentara pelajar dan akan senantiasa menjaga, memelihara, dan meneruskan semangat bela negara tentara pelajar.


Setelah selesai acara, ketua Korps Nasional Menwa Indonesia memberika pembekalan kepada semua anggota Menwa di taman tugu proklamasi yang teduh. Pak Budiono antara lain membekali para anggota dengan kondisi saat ini dimana bangsa kita semakin dijajah secara ekonomi, antara lain dengan dikuasainya perekonomian Indonesia dengan dikuasainya Bank bank di Indonesia oleh pihak asing, untuk itulah para maasiswa khususnya para anggota Menwa harus lebih cerdas agar tidak terjajah kembali dalam bentuk lain oleh bangsa asing.


Terik mentari pada Minggu pagi, 2 Juni 2013, di kawasan di Monumen Proklamasi Jakarta, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, tidak menyurutkan semangat para mantan pejuang 45 dan sekitar 300 anggota Korps Nasional Menwa Indonesia untuk mengikuti upacara. "Hari ini adalah hari bersejarah dan penuh makna," kata Komodor (Purn) A. Andoko selaku Sekretaris Jenderal Persatuan Keluarga Besar Pelajar Pejuang Kemerdekaan (PKB-PPK).
  
PKB-PPK dipimpin sesepuh Jawa Barat, Solihin GP, merupakan wadah berhimpunnya 22 rumpun Tentara Pelajar. Pada hari itu, Mang Ihin, mewakilkan pada sekjennya, untuk menyerahkan Dhuaja Tentara Pelajar kepada Ir. Budiono Kartohadiprodjo selaku Ketua Umum Korps Nasional Menwa Indonesia (Korps Menwa).

Menurut A. Andoko, penyerahan Dhuaja itu merupakan peristiwa bersejarah karena merupakan bentuk kepercayaan dan pewarisan dari para Tentara Pelajar kepada Korps Menwa untuk meneruskan dan 
menyebarluaskan nilai-nilai juang 45 dan nilai-nilai juang Tentara Pelajar kepada segenap Bangsa Indonesia.
 "Dalam Dhuaja ini tertulis Prayuda Gavisti Patyodana yang artinya bangsa yang berjuang pantang menyerah. Ini menjadi landasan kita semua untuk tidak pernah berhenti berjuang menegakkan cita-cita kemerdekaan seperti termaktub dalam pembukaan UUD 1945," kata Andoko.



Pertanyaanya, lanjut Andoko, kenapa mesti diserahkan pada Korps Nasional Menwa Indonesia. Karena, lanjutnya, Korps Menwa adalah organisasi yang punya karakter dan ideologi sama dengan PKB-PPK. "Terlihat dari semboyan mereka: Widya Castrena Dharma Sidda yang maknanya penyempurnaan pengabdian melalui ilmu pengetahuan dan olah keprajuritan," katanya.


"Ini adalah common denominator antara kedua organisasi yaitu: pengabdian, Ilmu Pengetahuan, dan Ilmu Keprajuritan, yang merupakan tiga butir strategis untuk berjuang membebaskan kita dari berbagai bentuk penjajahan baru dalam era globalisasi ini," kata Andoko. 



Dengan penyerahan ini, "Saya lebih optimis menatap masa depan bangsa karena PKB-PPK tidak lagi sendirian dalam berjuang, kami punya mitra strategis, punya anak ideologis yang akan melanjutkan perjuangan tentara pelajar," ujarnya.
Budiono Kartohadiprodjo selaku Ketua Umum Korps Nasional Menwa Indonesia (Korps Menwa) menyambut dengan gembira warisan dari para pejuang dan pendiri bangsa tersebut. Usai menerima Panji Dhuaja tersebut, Budiono membacakan ikrar Korps Menwa untuk menyambut amanat tersebut.
"Kami siap sedia sebagai penerima dan pewaris nilai nilai kejuangan tentara pelajar," kata Budiono. Korps Menwa akan senantiasa menjaga, memelihara, dan meneruskan semangat bela negara tentara pelajar.

"Sebagai pewaris dan penerus nilai juang 1945, kami siap mewujudkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Budiono. (DH)





























Korps Nasional Menwa Indonesia usai menerima Dhuaja Tentara Pelajar di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu, 2 Juni 2013

dok Gatranews- dokAsmuransyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar