Bertempat di
Tugu Proklamasi Jakarta, hari minggu tgl 2 juni 2013 telah dilaksanakan upacara
penyerahan dhuaja atau bendera lambang tentara pelajar kepada Korps Nasional Menwa
Indonesia. Tadinya dhuaja itu akan diserahkan langsung oleh ketua Keluarga Besar Pelajar Pejuang
Kemerdekaan (PKB-PPK) yang juga sesepuh dan tokoh Jawa Barat, Bpk Solihin GP
atau mang Ihin, tetapi kabarnya karena beliau agak kurang sehat, maka diwakili
oleh Sekjen nya yaitu Comodor (purn) A Andoko.PKB-PPK sendiri merupakan
wadah berhimpunnya 22 rumpun Tentara Pelajar
Dimulai pada pukul 10.00 WIB dan
diikuti oleh Korps Nasioanal Menwa Indonesia dengan sekitar 300 orang pasukan dan sejumlah
undangan, upacara diawali dengan laporan perwira upacara kepada inspektur
Upacara, dan dilanjutkan dengan upacara yang dipimpin ole Comodor (purn)
A Andoko yang walaupun sudah sepuh tapi masih tetap gagah dan kuat
memimpin upacara ditengah teriknya panas matahari.
Dalam sambutannya , Comodor
(purn) A Andoko menyampaikan alasan kenapa Dhuaja ini diwariskan kepada Korps
Menwa, yaitu karena para pejuang ini menilai Korps Menwa lah yang bisa
meneruskan perjuangan membela NKRI dari kalangan mahasiswa dan alumni nya serta
hal ini bentuk kepercayaan dan
pewarisan dari para Tentara Pelajar kepada Korps Menwa untuk meneruskan dan menyebarluaskan
nilai-nilai juang 45 dan nilai-nilai juang Tentara Pelajar kepada segenap
Bangsa Indonesia.
“Dalam Dhuaja ini tertulis Prayuda Gavisti Patyodana yang artinya bangsa yang berjuang
pantang menyerah. Ini menjadi landasan kita semua untuk tidak pernah berhenti
berjuang menegakkan cita-cita kemerdekaan seperti termaktub dalam pembukaan UUD
1945,” kata Andoko.
Pertanyaanya, lanjut Andoko,
kenapa mesti diserahkan pada Korps Nasional Menwa Indonesia. Karena, lanjutnya,
Korps Menwa adalah organisasi yang punya karakter dan ideologi sama dengan
PKB-PPK. “Terlihat dari semboyan mereka: Widya Castrena Dharma Sidda yang maknanya penyempurnaan pengabdian
melalui ilmu pengetahuan dan olah keprajuritan,” katanya.
Selanjutnya, menurut Comodor
(purn) A Andoko, “Saya
lebih optimis menatap masa depan bangsa karena PKB-PPK tidak lagi sendirian
dalam berjuang, kami punya mitra strategis, punya anak ideologis yang akan
melanjutkan perjuangan tentara pelajar,” ujarnya.
Setelah selesai upacara
dilanjutkan dengan rama tamah dan foto bersama dengan seluruh peserta upacara
dan para undangan serta para veteran pejuang kemerdekaan, dan merupakan
kebanggan bagi para anggota Menwa yang hadir bisa berinteraksi langsung dengan
para pelaku sejarah mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Budiono Kartoadiprojo yang juga Pemred Majalah GATRA , selaku Ketua Korps Menwa Indonesia mengatakan , Korps Menwa Indonesia siap menerima warisan nilai2 kejuangan tentara pelajar dan akan senantiasa menjaga, memelihara, dan meneruskan semangat bela negara tentara pelajar.
Menurut A. Andoko, penyerahan Dhuaja itu merupakan peristiwa bersejarah
karena merupakan bentuk kepercayaan dan pewarisan dari para Tentara Pelajar
kepada Korps Menwa untuk meneruskan dan
Budiono Kartoadiprojo yang juga Pemred Majalah GATRA , selaku Ketua Korps Menwa Indonesia mengatakan , Korps Menwa Indonesia siap menerima warisan nilai2 kejuangan tentara pelajar dan akan senantiasa menjaga, memelihara, dan meneruskan semangat bela negara tentara pelajar.
Setelah selesai
acara, ketua Korps Nasional Menwa Indonesia memberika pembekalan kepada semua anggota
Menwa di taman tugu proklamasi yang teduh. Pak Budiono antara lain membekali
para anggota dengan kondisi saat ini dimana bangsa kita semakin dijajah secara
ekonomi, antara lain dengan dikuasainya perekonomian Indonesia dengan
dikuasainya Bank bank di Indonesia oleh pihak asing, untuk itulah para maasiswa
khususnya para anggota Menwa harus lebih cerdas agar tidak terjajah kembali dalam
bentuk lain oleh bangsa asing.
Terik
mentari pada Minggu pagi, 2 Juni 2013, di kawasan di Monumen Proklamasi
Jakarta, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, tidak menyurutkan semangat para
mantan pejuang 45 dan sekitar 300 anggota Korps Nasional Menwa Indonesia untuk mengikuti upacara.
"Hari ini adalah hari bersejarah dan penuh makna," kata Komodor
(Purn) A. Andoko selaku Sekretaris Jenderal Persatuan Keluarga Besar Pelajar
Pejuang Kemerdekaan (PKB-PPK).
PKB-PPK
dipimpin sesepuh Jawa Barat, Solihin GP, merupakan wadah berhimpunnya 22 rumpun
Tentara Pelajar. Pada hari itu, Mang Ihin, mewakilkan pada sekjennya, untuk
menyerahkan Dhuaja Tentara Pelajar kepada Ir. Budiono Kartohadiprodjo selaku
Ketua Umum Korps Nasional Menwa Indonesia (Korps Menwa).
menyebarluaskan
nilai-nilai juang 45 dan nilai-nilai juang Tentara Pelajar kepada segenap
Bangsa Indonesia.
"Dalam
Dhuaja ini tertulis Prayuda
Gavisti Patyodana yang artinya bangsa yang
berjuang pantang menyerah. Ini menjadi landasan kita semua untuk tidak pernah
berhenti berjuang menegakkan cita-cita kemerdekaan seperti termaktub dalam
pembukaan UUD 1945," kata Andoko.
Pertanyaanya,
lanjut Andoko, kenapa mesti diserahkan pada Korps Nasional Menwa Indonesia.
Karena, lanjutnya, Korps Menwa adalah organisasi yang punya karakter dan
ideologi sama dengan PKB-PPK. "Terlihat dari semboyan mereka: Widya Castrena Dharma Sidda yang
maknanya penyempurnaan pengabdian melalui ilmu pengetahuan dan olah
keprajuritan," katanya.
"Ini
adalah common
denominator antara kedua organisasi
yaitu: pengabdian, Ilmu Pengetahuan, dan Ilmu Keprajuritan, yang merupakan tiga
butir strategis untuk berjuang membebaskan kita dari berbagai bentuk penjajahan
baru dalam era globalisasi ini," kata Andoko.
Dengan
penyerahan ini, "Saya lebih optimis menatap masa depan bangsa karena
PKB-PPK tidak lagi sendirian dalam berjuang, kami punya mitra strategis, punya
anak ideologis yang akan melanjutkan perjuangan tentara pelajar," ujarnya.
Budiono Kartohadiprodjo selaku Ketua
Umum Korps Nasional Menwa Indonesia (Korps Menwa) menyambut dengan gembira
warisan dari para pejuang dan pendiri bangsa tersebut. Usai menerima Panji
Dhuaja tersebut, Budiono membacakan ikrar Korps Menwa untuk menyambut amanat
tersebut.
"Kami
siap sedia sebagai penerima dan pewaris nilai nilai kejuangan tentara
pelajar," kata Budiono. Korps Menwa akan senantiasa menjaga, memelihara,
dan meneruskan semangat bela negara tentara pelajar.
"Sebagai
pewaris dan penerus nilai juang 1945, kami siap mewujudkan cita-cita proklamasi
17 Agustus 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata
Budiono. (DH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar