Derasnya pengaruh Global telah mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan, terutama aspek mentalitas, militansi, semangat juang
dan motivasi serta daya saing. Dengan perkembangan pesatnya kemajuan teknologi
mencermati perkembangan lingkungan global,
regional dan nasional bahwa telah terjadi pergeseran serta perubahan paradigma
ancaman, paradigma keamanan, paradigma perang dan paradigma operasi militer,
dimana ancaman yang menjadi pokok perhatian telah bergeser dan berubah dari
ancaman tradisional menjadi ancaman non-tradisional.
Hal ini mengakibatkan sumber ancaman terhadap keamanan
nasional menjadi semakin luas bukan hanya meliputi ancaman dari dalam (internal
threat), dan ancaman dari luar (external threat) tetapi juga ancaman dari
berbagai sudut yang timbul dari seluruh aspek kehidupan, tanpa bisa
dikategorikan sebagai ancaman dari luar ataupun dari dalam.Seiring dengan pergeseran paradigma tersebut terjadi pula pergeseran dan perubahan paradigma keamanan global, keamanan regional serta keamanan nasional, yang sebelumnya merupakan keamanan wilayah (teritorial security) telah bergeser menjadi keamanan manusia (human security).
Sehingga pola penanganannya juga berubah dari kerjasama keamanan (security coorporative) dan keamanan bersama (colective security) menjadi keamanan komprehensif (security comprehensive). Selanjutnya aktor-aktor yang menangani juga berubah, yang sebelumnya hanya aktor tertentu bergeser ke aktor-aktor negara yang memiliki otoritas politik dan operasional termasuk civil society.
menjaga dan meningkatkan soliditas, solidaritas Korps Nasional Menwa indonesia, meningkatkan pembinaan satuan dengan mengedepankan kepemimpinan lapangan yang penuh simpati, keteladanan dan pengayoman terhadap seluruh anggota Resimen Mahasiswa indonesia
membudayakan tradisi belajar dan berlatih secara terencana serta mandiri, guna meningkatkan kualitas, kapasitas dan wawasan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. memegang teguh dan mengamalkan Panca Dharma Satya dan komitmen “Netralitas” dan seluruh anggota Menwa Indonesia dan dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis, meskipun tidak berarti buta politik.tapi lebih tau mementingkan kepentingan nasional diatas kepentingan kepentingan pribadi dan golongan sesuai dengan Panca Dharma satya Ke lima
Peringatan
hari kemerdekaan Republik Indonesia kian tahun menunjukkan degradasi makna dan
internalisasi bagi generasi muda. Sekadar menjadi momentum biasa dan bahkan
sebagai hari libur yang biasa digunakan untuk senang-bersenang belaka. Realita ini
tidak hanya menjangkut anak- anak akan tetapi juga segenap pemuda Indonesia
yang jarang untuk memahami lebih jauh arti dari perjuangan para leluhur dan
pahlawan yang sudah berkorban jiwa dan raga hanya untuk satu kata “Merdeka untuk Indonesiaku”. Kondisi ini tercermin pada berkurangnya rasa nasionalisme dan
menjunjung tinggi butir- butir yang termaktub dalam pancasila sebagai dasar
Negara. Carut-marutnya kondisi perpolitikan yang sekana menjadi sajian setiap
hari setiap melihat media, pertahanan Negara yang semakin rapuh dan mudah
digoyangkan serta penjajahan multidimensi yang melanda bangsa kita merupakan
kajian yang seharusnya dapat membuka mata bangsa ini untuk bangkit dari
keterpurukan. Negara ini dijadikan lahan bagi penguasa untuk mencari kekayaan
dan keuntungan. Makna demokrasi yang hanya dijadikan sekenario politik untuk
kepentingan tertentu, dan meracuni pemikiran generasi muda dengan berbagai
macam system yang mengancam seolah “blak-blakan” digunakan yang justru dianggap
sebagai sesuatu yang wajar. Realita diatas menjadi potret kehidupan bangsa yang
semakin kehilangan ruh nasionalisme dengan melupakan sejarah dan perjuangan
para pendahulu yang mati-matian memperjuangkan demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Fenomena
diatas seharusnya menjadi bahan renungan dan perbaikan untuk dapat melahirkan
semangat juang kepahlawanan baru bagi generasi muda. Momentum hari kemerdekaan
kiranya sangat tepat jika kita dapat menilik dan mengkaji perjuangan dalam
konteks keindonesiaan. Semangat perjuangan ini akan menjadi lebih optimal jika
dimulai dari peran pribadi masing- masing bangsa, sehingga akan semakin
menjiwai perjuangan para pahlawan yang mengantarkan Negara Indonesia Merdeka.
Semangat perjuangan dalam konteks kekinian bukan masalah perang dengan senjata,
akan tetapi dengan memperbaiki kualitas dan pemikiran segenap bangsa agar
mempunyai jiwa fighter dan tidak mudah ditipu atau dibodohi pihak luar.
Selain itu penanaman karakter yang harus ditegakkan kembali, karena bangsa
Indonesia akan hancur jika masih menjaga warisan kolonialis yang sangat
memalukan.
Memperingai
hari kemerdekaan Indonesia penting untuk dapat merefleksikan apa yang telah
kita perbuat untuk bangsa sebagai bahan evaluasi. Kekurangan demi kekurangan
kita upayakan untuk paham dan mengerti akan dampak dan manfaat bagi kita dan
bangsa. Dengan demikian kita akan mendapatklan pembelajaran yang sangat
berharga dari pengalaman yang telah dirasakan sebagai upaya kedepan tidak ada
kesalahan yang dilakukan kembali. Setelah merenungkan dan mengerti sejarah
perjuangan kita, perlu kiranya untuk merevitalisasi apa yang kita lakukan. Ini
berlaku bagi siapapun karena semua bangsa mempunyai tanggungjawab dan andil
bagian untuk dapat menjaga keutuhan bangsa sebagai mandate perjuangan para
pahlawan. Selain itu juga untuk dapat meningkatkan kualitas bangsa dan dapat
keluar dari keterpurukan yang sedang kita alami. Sebagai mahasiswa peran ini
sangat strategis karena masih merupakan pemuda yang mempunyai pendidikan untuk
dapat membuat perubahan skala mikro maupun makro. Kiranya pemaknaan perjuangan
bagi mahasiswa dapat dipelajari dari perjuangan pendahulu pada tragedy 1998
dalam menggulirkan kekuasaan yang otoriter. Maka kita dapat belajar lebih
banyak untuk dapat merefleksikan diri dalam berjuang dengan belajar dan terus
menggali pemikiran dan potensi diri untuk merubah keterpurukan menjadi suatu
kemajuan yang mengarah pada kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. “jika
kita tidak dapat merubah suatu kondisi buruk, maka cukuplah kita tidak ikut
arus dalam kondisi tersebut
HAKEKAT KEMERDEKAANTerus apa gunanya kita setiap tahun memperingati hari kemerdekaan?. Masihkah kita teringat perasaan ketika bangsa Indonesia berjuang mencapai kemerdekaannya. Upacara Bendera 17 Agustus, berkumandangnya lagu Indonesia Raya,berkibarlah bendera merah putih detik-detik Proklamasi, mengobarkan salam merdeka, jiwa nasionalisme, acara renungan jasa para pahlawan, kegiatan tabur bunga di makam pahlawan, berkobarnya semangat persatuan dan kesatuan, perlombaan panjat pinang, lomba makan kerupuk, serta berbagai kegiatan mengisi hari kemerdekaan. Teringatkah kita akan persaudaraan sejati yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan ketika bangsa Indonesia mengusir penjajah yang telah menghabisi kekayaan Indonesia.
Dengan adanya kegiatan bersama-sama Korps Nasional Menwa Indonesia yang lebih intensif kita dapat menggali kebersamaan ukhuwah antar sesama umat muslim dan non-muslim guna menghidupkan kembali rasa persatuan dan kesatuandemi tegaknya NKRI serta rasa solidaritas sosial sebagai anak bangsa yang berbudaya dan berbudi luhur. Sehingga tidak ada lagi pemikiran-pemikiran yang mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok atau golongan yang menyebabkan pembangunan dalam rangka meneruskan cita-cita kemerdekaan ini menjadi terhambat.
Jika anda seorang Pelajar,
Belajarlah dengan giat dan raihlah Prestasi Hingga ke Tingkat INTERNASIONAL,
Jika anda adalah seorang Pengusaha, Bangunlah bisnis anda hingga menguasai
seluruh Bisnis Internasional, bukalah Lapangan pekerjaan sebesar-besarnya
untuk menampung dan menolong seluruh pengangguran pengangguran yang ada
dinegeri ini.
Jika anda adalah Petani,
Berikanlah hasil pertanian dengan kwalitas yang bagus dan bergizi tinggi,
tingkatkanlah kwalitas hasil produksi pertanian kalian hingga merajai kwalitas
no satu di dunia. Tidak ada tanah sesubur negeri kita ini, maka manfaatkanlah
dengan sebaik-baiknya.
Jika anda adalah seorang
Seniman, Bangunlah negeri ini dengan seni Keindahan, keindahan bukanlah
mengobral aurat-aurat anda didepan umum, bangunlah negeri ini dengan Seni yang
Indah dan penuh dengan Norma dan Etika. Bukankah seni juga mengajarkan hal itu?
Jika anda adalah seorang
Ilmuwan, pelajarilah semua ilmu pengetahuan yang ada, temukan ilmu-ilmu yang
baru untuk kemanfaatan seluruh umat manusia. Manfaatkan semua
fasilitas-fasilitas yang ada dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Jika anda seorang Guru dan
Pendidik, Didiklah anak-anak negeri ini menjadi orang yang pandai, cerdas,
berilmu dan mempunyai akhlak yang baik.
Jika anda adalah seorang
Nelayan,,, Laut ini begitu Luas,, didalamnya terkandung Jutaan hasil laut yang
bisa dimanfaatkan,,manfaatkan semua potensi itu dengan baik dan tetap menjaga
keseimbangan ekosistem yang ada.
Jika anda orang-orang kaya,
bantulah mereka-mereka yang miskin atau anak-anak kelaparan dan
teraniaya. Bukankah negeri kita terkenal negeri yang ramah tamah dan suka
menolong orang lain? dan Jika anda adalah orang-orang yang miskin, JANGAN PERNAH
PUTUS ASA,,,,, Semua orang-orang yang meraih Kesuksesan dimulai dari
orang-orang seperti KAlian. Dan mereka punya Mimpi dan kerja keras yang tinggi,
Jika saat Ini kalian DIBERI, maka kalian harus punya MIMPI, bagaimana Besok
Bisa MEMBERI.
Jika semua itu kita lakukan
secara bersama-sama, saya yakin negeri ini akan bisa berubah menjadi bangsa
yang maju, sejahtera dan aman sentosa, sesuai tujuan dan cita-cita pejuang
kita.
"Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita"
Ciptaan : H. Mutahar
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita"
Ciptaan : H. Mutahar
Jangan
tanyakan apa yang bisa diberikan negara padamu, tapi tanyakan apa yang bisa
kamu berikan untuk negara .
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
SPIRITUAL KEMERDEKAANDisanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Bulan Ramadhan sudah kita lewati dan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia sebenarnya kita mempunyai kesempatan merenungkan kembali arti kemerdekaan dengan hakekat yang sesungguhnya. Berpuasa di bulan ramadhan melatih kita atas kedisiplinan dan kejujuran jiwa yang dapat menggugah kita dalam mengisi kemerdekaan ini.
Sangat tepat jika bulan Ramadhan kita katakan sebagai jembatan untuk kembali meraih dan membangun nilai-nilai spiritual dalam diri kita semua yang berguna untuk pembangunan bangsa ini. Kita sebagai manusia yang beriman mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kebenaran kepada makhluk lainnya yang dianugerahkan dari Penciptanya. Karena itu, setiap manusia harus berani mempertahankan prinsip dan tanggungjawabnya secara individual. Kita sebagai makhluk sempurna yang mempunyai hak dan kewajiban harus secara bersama-sama memperkokoh norma-norma sosial kemasyarakatan dalam rangka mengisi kemerdekaan yang telah digariskan oleh ALLAH SWT. Penolakan atas kenyataan demikian sama saja dengan menolak ketentuan yang telah dilimpahkan ALLAH SWT kepada kita sebagai amanat.
Mulai dari dalam pribadi kita masing-masing, kita wajib menata kehidupan yang sesungguhnya, bagian dari proses meneruskan cita-cita kemerdekaan. Jadi, bulan Ramadhan sesungguhnya bulan terbaik sebagai introspeksi atas apa yang telah kita perbuat kepada bangsa ini. Proses intospeksi diri ini melibatkan evaluasi diri kedalaman jiwa untuk diwujudkan kembali dalam keseharian sebagai akhlak dan perilaku mulia yang dimulai di linkungan kita. Tentunya evaluasi ini berdasarkan atas pengalaman atas semua peristiwa dan perilaku kita sebelumnya. Selain itu, evaluasi juga mencakup pemikiran untuk kehidupan berbangsa di masa depan yang lebih baik.
Itulah lagu Hari Merdeka yang
biasanya dilantunkan pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari
kemerdekaan Indonesia. Banyak hal yang telah terjadi selama 68 tahun Indonesia berdiri
dan yang terakhir adalah kasus pemboman dan teroris yang semakin lama semakin
rame dan kemudian tercetuslah IndonesiaUnite…
Harapan saya dengan tercetusnya
IndonesiaUnite yang artinya Indonesia Bersatu, Indonesia menjadi benar-benar
bersatu tanpa memandang RAS, atau pun perbedaan lainnya.IndonesiaUnite bukanlah
sekedar gaya-gayan ato biar dibilang gaul, IndonesiaUnite adalah gerakan nyata
untuk membangun bangsa dan negara Indonesia
Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus
1945,
Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam Ke-Bhinneka-an
untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan
Kepemimpinan Indonesia dalam
Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam Ke-Bhinneka-an
untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan
Kepemimpinan Indonesia dalam
Berkibarlah
Benderaku...Lambang Suci Gagah Perwira...diseluruh negeri Indonesia....Kau
tetap pujaan Bangsa...Siapa berani Menurunkan Engkau...Serentak rakyatmu membelaa....Sang
Merah Putih GAGAH Perwira.....BERKIBARLAH SELAMA-LAMANYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar