Selasa, 27 Agustus 2013

MENGEDEPANKAN SOLIDARITAS PEMBINAAN KEPEMIMPINAN BANGSA INDONESIA KEDEPAN

Derasnya pengaruh Global telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, terutama aspek mentalitas, militansi, semangat juang dan motivasi serta daya saing. Dengan perkembangan pesatnya kemajuan teknologi
 mencermati perkembangan lingkungan global, regional dan nasional bahwa telah terjadi pergeseran serta perubahan paradigma ancaman, paradigma keamanan, paradigma perang dan paradigma operasi militer, dimana ancaman yang menjadi pokok perhatian telah bergeser dan berubah dari ancaman tradisional menjadi ancaman non-tradisional.
Hal ini mengakibatkan sumber ancaman terhadap keamanan nasional menjadi semakin luas bukan hanya meliputi ancaman dari dalam (internal threat), dan ancaman dari luar (external threat) tetapi juga ancaman dari berbagai sudut yang timbul dari seluruh aspek kehidupan, tanpa bisa dikategorikan sebagai ancaman dari luar ataupun dari dalam.
Seiring dengan pergeseran paradigma tersebut terjadi pula pergeseran dan perubahan paradigma keamanan global, keamanan regional serta keamanan nasional, yang sebelumnya merupakan keamanan wilayah (teritorial security) telah bergeser menjadi keamanan manusia (human security).

Sehingga pola penanganannya juga berubah dari kerjasama keamanan (security coorporative) dan keamanan bersama (colective security) menjadi keamanan komprehensif (security comprehensive). Selanjutnya aktor-aktor yang menangani juga berubah, yang sebelumnya hanya aktor tertentu bergeser ke aktor-aktor negara yang memiliki otoritas politik dan operasional termasuk civil society.
 menjaga dan meningkatkan soliditas, solidaritas Korps Nasional Menwa indonesia, meningkatkan pembinaan satuan dengan mengedepankan kepemimpinan lapangan yang penuh simpati, keteladanan dan pengayoman terhadap seluruh anggota Resimen Mahasiswa indonesia

membudayakan tradisi belajar dan berlatih secara terencana serta mandiri, guna meningkatkan kualitas, kapasitas dan wawasan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. memegang teguh dan mengamalkan Panca Dharma Satya dan  komitmen “Netralitas”  dan seluruh anggota Menwa Indonesia dan dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis, meskipun tidak berarti buta politik.tapi lebih tau mementingkan kepentingan nasional diatas kepentingan kepentingan pribadi dan golongan sesuai dengan Panca Dharma satya Ke lima
Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia kian tahun menunjukkan degradasi makna dan internalisasi bagi generasi muda. Sekadar menjadi momentum biasa dan bahkan sebagai hari libur yang biasa digunakan untuk senang-bersenang belaka. Realita ini tidak hanya menjangkut anak- anak akan tetapi juga segenap pemuda Indonesia yang jarang untuk memahami lebih jauh arti dari perjuangan para leluhur dan pahlawan yang sudah berkorban jiwa dan raga hanya untuk satu kata “Merdeka untuk Indonesiaku”. Kondisi ini tercermin pada berkurangnya rasa nasionalisme dan menjunjung tinggi butir- butir yang termaktub dalam pancasila sebagai dasar Negara. Carut-marutnya kondisi perpolitikan yang sekana menjadi sajian setiap hari setiap melihat media, pertahanan Negara yang semakin rapuh dan mudah digoyangkan serta penjajahan multidimensi yang melanda bangsa kita merupakan kajian yang seharusnya dapat membuka mata bangsa ini untuk bangkit dari keterpurukan. Negara ini dijadikan lahan bagi penguasa untuk mencari kekayaan dan keuntungan. Makna demokrasi yang hanya dijadikan sekenario politik untuk kepentingan tertentu, dan meracuni pemikiran generasi muda dengan berbagai macam system yang mengancam seolah “blak-blakan” digunakan yang justru dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Realita diatas menjadi potret kehidupan bangsa yang semakin kehilangan ruh nasionalisme dengan melupakan sejarah dan perjuangan para pendahulu yang mati-matian memperjuangkan demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Fenomena diatas seharusnya menjadi bahan renungan dan perbaikan untuk dapat melahirkan semangat juang kepahlawanan baru bagi generasi muda. Momentum hari kemerdekaan kiranya sangat tepat jika kita dapat menilik dan mengkaji perjuangan dalam konteks keindonesiaan. Semangat perjuangan ini akan menjadi lebih optimal jika dimulai dari peran pribadi masing- masing bangsa, sehingga akan semakin menjiwai perjuangan para pahlawan yang mengantarkan Negara Indonesia Merdeka. Semangat perjuangan dalam konteks kekinian bukan masalah perang dengan senjata, akan tetapi dengan memperbaiki kualitas dan pemikiran segenap bangsa agar mempunyai jiwa fighter dan tidak mudah ditipu atau dibodohi pihak luar. Selain itu penanaman karakter yang harus ditegakkan kembali, karena bangsa Indonesia akan hancur jika masih menjaga warisan kolonialis yang sangat memalukan.

Memperingai hari kemerdekaan Indonesia penting untuk dapat merefleksikan apa yang telah kita perbuat untuk bangsa sebagai bahan evaluasi. Kekurangan demi kekurangan kita upayakan untuk paham dan mengerti akan dampak dan manfaat bagi kita dan bangsa. Dengan demikian kita akan mendapatklan pembelajaran yang sangat berharga dari pengalaman yang telah dirasakan sebagai upaya kedepan tidak ada kesalahan yang dilakukan kembali. Setelah merenungkan dan mengerti sejarah perjuangan kita, perlu kiranya untuk merevitalisasi apa yang kita lakukan. Ini berlaku bagi siapapun karena semua bangsa mempunyai tanggungjawab dan andil bagian untuk dapat menjaga keutuhan bangsa sebagai mandate perjuangan para pahlawan. Selain itu juga untuk dapat meningkatkan kualitas bangsa dan dapat keluar dari keterpurukan yang sedang kita alami. Sebagai mahasiswa peran ini sangat strategis karena masih merupakan pemuda yang mempunyai pendidikan untuk dapat membuat perubahan skala mikro maupun makro. Kiranya pemaknaan perjuangan bagi mahasiswa dapat dipelajari dari perjuangan pendahulu pada tragedy 1998 dalam menggulirkan kekuasaan yang otoriter. Maka kita dapat belajar lebih banyak untuk dapat merefleksikan diri dalam berjuang dengan belajar dan terus menggali pemikiran dan potensi diri untuk merubah keterpurukan menjadi suatu kemajuan yang mengarah pada kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. “jika kita tidak dapat merubah suatu kondisi buruk, maka cukuplah kita tidak ikut arus dalam kondisi tersebut
HAKEKAT KEMERDEKAAN
Terus apa gunanya kita setiap tahun memperingati hari kemerdekaan?. Masihkah kita teringat perasaan ketika bangsa Indonesia berjuang mencapai kemerdekaannya. Upacara Bendera 17 Agustus, berkumandangnya lagu Indonesia Raya,berkibarlah bendera merah putih detik-detik Proklamasi, mengobarkan salam merdeka, jiwa nasionalisme, acara renungan jasa para pahlawan, kegiatan tabur bunga di makam pahlawan, berkobarnya semangat persatuan dan kesatuan, perlombaan panjat pinang, lomba makan kerupuk, serta berbagai kegiatan mengisi hari kemerdekaan. Teringatkah kita akan persaudaraan sejati yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan ketika bangsa Indonesia mengusir penjajah yang telah menghabisi kekayaan Indonesia.
Kemerdekaan suatu bangsa mempunyai makna yang berarti sebuah negara tidak hanya proses pengambil alihan pemerintahan dari golongan penjajah kepada satu golongan pemerintah lain yang lebih berhak akan tetapi pada hakikatnya, kemerdekaan tanah air adalah nikmat terbesar atas limpahan karunia Allah Yang Maha Kuasa. Kemerdekaan negara merupakan kebebasan jiwa dan raga rakyatnya yang menuju nilai-nilai kebenaran dari keadaan terbelenggu oleh aturan-aturan untuk mengikuti perintah penjajah, kebebasan akal dan pikiran rakyat oleh belenggu kebodohan dan kejahilan yang menuju kecerdasan ilmu yang lebih cerah, kebebasan akal-budi rakyatnya dari keterpurukan akhlak serta pelanggaran moral dan etika yang menuju terbentuknya nilai-nilai moral murni dan berakhlak tinggi, kebebasan rakyat dari belenggu kemiskinan menuju kehidupan yang lebih sejahtera.
Dengan adanya kegiatan bersama-sama Korps Nasional Menwa Indonesia yang lebih intensif  kita dapat menggali kebersamaan ukhuwah antar sesama umat muslim dan non-muslim guna menghidupkan kembali rasa persatuan dan kesatuandemi tegaknya NKRI serta rasa solidaritas sosial sebagai anak bangsa yang berbudaya dan berbudi luhur. Sehingga tidak ada lagi pemikiran-pemikiran yang mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok atau golongan yang menyebabkan pembangunan dalam rangka meneruskan cita-cita kemerdekaan ini menjadi terhambat.
Jika anda seorang Pelajar, Belajarlah dengan giat dan raihlah Prestasi Hingga ke Tingkat INTERNASIONAL, Jika anda adalah seorang Pengusaha, Bangunlah bisnis anda hingga menguasai seluruh Bisnis Internasional,  bukalah Lapangan pekerjaan sebesar-besarnya untuk menampung dan menolong seluruh pengangguran pengangguran yang ada dinegeri ini.
Jika anda adalah Petani, Berikanlah hasil pertanian dengan kwalitas yang bagus dan bergizi tinggi, tingkatkanlah kwalitas hasil produksi pertanian kalian hingga merajai kwalitas no satu di dunia. Tidak ada tanah sesubur negeri kita ini, maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya.
Jika anda adalah seorang Seniman, Bangunlah negeri ini dengan seni Keindahan, keindahan bukanlah mengobral aurat-aurat anda didepan umum, bangunlah negeri ini dengan Seni yang Indah dan penuh dengan Norma dan Etika. Bukankah seni juga mengajarkan hal itu?
Jika anda adalah seorang Ilmuwan, pelajarilah semua ilmu pengetahuan yang ada, temukan ilmu-ilmu yang baru untuk kemanfaatan seluruh umat manusia. Manfaatkan semua fasilitas-fasilitas yang ada dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Jika anda seorang Guru dan Pendidik, Didiklah anak-anak negeri ini menjadi orang yang pandai, cerdas, berilmu dan mempunyai akhlak yang baik.
Jika anda adalah seorang Nelayan,,, Laut ini begitu Luas,, didalamnya terkandung Jutaan hasil laut yang bisa dimanfaatkan,,manfaatkan semua potensi itu dengan baik dan tetap menjaga keseimbangan ekosistem yang ada.
Jika anda orang-orang kaya, bantulah mereka-mereka yang miskin  atau anak-anak kelaparan dan teraniaya. Bukankah negeri kita terkenal negeri yang ramah tamah dan suka menolong orang lain? dan Jika anda adalah orang-orang yang miskin, JANGAN PERNAH PUTUS ASA,,,,, Semua orang-orang yang meraih Kesuksesan dimulai dari orang-orang seperti KAlian. Dan mereka punya Mimpi dan kerja keras yang tinggi, Jika saat Ini kalian DIBERI, maka kalian harus punya MIMPI, bagaimana Besok Bisa MEMBERI.
Jika semua itu kita lakukan secara bersama-sama, saya yakin negeri ini akan bisa berubah menjadi bangsa yang maju, sejahtera dan aman sentosa, sesuai tujuan dan cita-cita pejuang kita.
"Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita"
Ciptaan : H. Mutahar
Jangan tanyakan apa yang bisa diberikan negara padamu, tapi tanyakan apa yang bisa kamu berikan untuk negara .

wahai indonesiaku...marilah kita kembali membangun semangat 45 yang berkobar-kobar seperti 68 tahun yang lalu. 
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
SPIRITUAL KEMERDEKAAN
 Bulan Ramadhan sudah kita lewati dan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia sebenarnya kita mempunyai kesempatan merenungkan kembali arti kemerdekaan dengan hakekat yang sesungguhnya. Berpuasa di bulan ramadhan melatih kita atas kedisiplinan dan kejujuran jiwa yang dapat menggugah kita dalam mengisi kemerdekaan ini.
Sangat tepat jika bulan Ramadhan kita katakan sebagai jembatan untuk kembali meraih dan membangun nilai-nilai spiritual dalam diri kita semua yang berguna untuk pembangunan bangsa ini. Kita sebagai manusia yang beriman mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kebenaran kepada makhluk lainnya yang dianugerahkan dari Penciptanya. Karena itu, setiap manusia harus berani mempertahankan prinsip dan tanggungjawabnya secara individual. Kita sebagai makhluk sempurna yang mempunyai hak dan kewajiban harus secara bersama-sama memperkokoh norma-norma sosial kemasyarakatan dalam rangka mengisi kemerdekaan yang telah digariskan oleh ALLAH SWT. Penolakan atas kenyataan demikian sama saja dengan menolak ketentuan yang telah dilimpahkan ALLAH SWT kepada kita sebagai amanat.
Mulai dari dalam pribadi kita masing-masing, kita wajib menata kehidupan yang sesungguhnya, bagian dari proses meneruskan cita-cita kemerdekaan. Jadi, bulan Ramadhan sesungguhnya bulan terbaik sebagai introspeksi atas apa yang telah kita perbuat kepada bangsa ini. Proses intospeksi diri ini melibatkan evaluasi diri kedalaman jiwa untuk diwujudkan kembali dalam keseharian sebagai akhlak dan perilaku mulia yang dimulai di linkungan kita. Tentunya evaluasi ini berdasarkan atas pengalaman atas semua peristiwa dan perilaku kita sebelumnya. Selain itu, evaluasi juga mencakup pemikiran untuk kehidupan berbangsa di masa depan yang lebih baik.
Itulah lagu Hari Merdeka yang biasanya dilantunkan pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Banyak hal yang telah terjadi selama 68 tahun Indonesia berdiri dan yang terakhir adalah kasus pemboman dan teroris yang semakin lama semakin rame dan kemudian tercetuslah IndonesiaUnite…

Harapan saya dengan tercetusnya IndonesiaUnite yang artinya Indonesia Bersatu, Indonesia menjadi benar-benar bersatu tanpa memandang RAS, atau pun perbedaan lainnya.IndonesiaUnite bukanlah sekedar gaya-gayan ato biar dibilang gaul, IndonesiaUnite adalah gerakan nyata untuk membangun bangsa dan negara Indonesia
Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945,
Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam Ke-Bhinneka-an
untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan
Kepemimpinan Indonesia dalam  
Berkibarlah Benderaku...Lambang Suci Gagah Perwira...diseluruh negeri Indonesia....Kau tetap pujaan Bangsa...Siapa berani Menurunkan Engkau...Serentak rakyatmu membelaa....Sang Merah Putih GAGAH Perwira.....BERKIBARLAH SELAMA-LAMANYA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar