Senin, 23 Juni 2014

KENAPA TENTARA NASIONAL INDONESIA DITAKUTI? KARENA SELALU SIAP SIAGA DAN SIAP TEMPUR

"Riset Teknokogi Angkatan Bersenjata kita ini pada akhirnya digunakan untuk kemandirian bangsa dan negara, sebab ada yang langsung berguna sebagai alat pertahanan negara. Kemudian dapat bermanfaat untuk negara dan masyarakat. Dengan hasil dari riset ini, kita bisa menghemat pengeluaran negaera karena tidak perlu membeli alat dari luar," kata Jenderal Budiman dalam sambutannya seminar bertepatan Hut Menwa Resimen Mahawarman Ke 55 Cyber War Attack di ITB Bandung

 Kasad Jendral Budiman memaparkan beberapa hasil riset itu antara lain open Open Base Transceiver Station (BTS), radio VHF, battle management system (BMS), peralatan konversi BBM ke BBG, GPS tracking system, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Autopilot alias Drone, simulasi menembak dengan laser gun, jammer perusak sinyal, alat pengendali senjata jarak jauh hingga Roadble Grycopter yaitu motor yang bisa terbang seperti helikopter bak dalam filmTransformer.
 

"Dana dalam riset ini sebesar Rp 31 miliar untuk 15 riset, dana yang digunakan dari APBN hanya kecil," paparan seminar Kasad Jendral Budiman.


Kenapa Militer Indonesia Ditakuti? Karena selalu siaga tempur!

1. Siap Siaga Perang
Ini memang aneh, dalam kondisi damai dan tidak dalam kondisi konfrontasi dengan negara manapun tapi militer Indonesia selalu dalam kondisi siap siaga perang.
Mulai dari tingkat Batalyon sampai (terutama) pasukan komando khusus. Dan yang paling misterius adalah unit detasemen inti khusus (contoh: Denjaka AL) yang banyak tersebar di tiap angkatan, TNI selalu dalam kondisi siaga perang.
2. Punya banyak kesatuan siap serbu tempur
Ini salah satu keunggulan Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara-negara berkembang lainya. Bila dihitung bijian, Indonesia hanya kalah dari Amerika dan China dari jumlah kesatuan khusus siap tempur serbu.
Catatan arti siap tempur serbu, artinya siap menerima komando untuk menyerbu sasaran, bukan hanya menghalau serangan.
Dari yang terlihat saja, mulai dari Kopassus, Kopaska, Kopaskhas lalu ditambah Kostrad. Mereka adalah prajurit yang menu harianya adalah siaga serbu tempur. Berat badan melar, fisik menurun langsung diturunkan bila perlu Komcadnas bakal cikal Komando Cadangan
Jumlahnya? tentu harus dirahasiakan. Tapi diperkirakan 50% dari total personil TNI.
50% personil dalam kondisi siaga perang? belim termasuk pasukan Elite itu belum termasuk unit detasemen khusus yang lebih siaga lagi. Seperti di AL ada Denjaka dan Hantu Laut/Yontaibi Marinir (nomer 3 didunia)
Maka tidak heran jika negara-negara tetangga sering  ribet rewel memperhatikan bila TNI menambah persenjataan Alusistanya dan personilnya yang siap perang, bila dikehendaki TNI siap pegang senjata barunya
3. Non Blok
Ini yang repot. Setelah era perang dingin, negara-negara nonblok banyak yang berpaling ke rusia-china.
Kasus Syiria adalah bukti bahwa USA sangat takut berhadapan dengan Rusia.
Di tengah krisis Amerika yang masih berlangsung. Kelakuan Rusia-China akhir-akhir ini semakin berani. Seperti kasus Ukraina.
Penutup.
Dalam militer alusista/ alat utama sistem pertahanan memang penting. Tapi ke-siaga-an pasukan kita lebih siaga diwaspadai musuh pihak tetangga
 contoh perang Libya dan Irak sangat mudah dihancurkan karena pasukan tempur dua negara itu tidak dalam kondisi siaga perang. Ditambah fakta bahwa mereka hanya punya masing-masing 1 group pasukan khusus yang siaga perang. Garda Nasional dan Garda Revolusi.
ini kehebatan Indonesia? banyak Pasukan Elite Silakan pilih mau Kopassus atau Kopaska atau Kopaskhas yang semuanya punya kemampuan darat-udara-laut yang sama. Kalau masih kurang, ada detasemen khusus dan Batalyon inti di tiap kesatuan yang kemampuanya juga nomer wahid atau Komcadnas Menwa  seluruh Indonesia sebagai pendukung rakyat Indonesia perlu dilibatkan bila sesuatu negara indonesia memerlukannya..semoga TNI siap menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan siap dijaga kebersamaannya serta semangat JIWA KORSA 



BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI JASA-JASA PAHLAWANNYA 
Bung Karno sebagai Presiden RI pertama nomer satu merupakan “bintang” yang bersinar diantara para pemimpin negara-negara besar pada saat itu. Beliau merupakan salah satu tokoh besar yang mewujudkan cita-cita mempersatukan Indonesia yang terdiri dari beragam budaya, bahasa, suku dan agama 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar